undefined
undefined
de la vina
Cara untuk Menghadapi Godaan Menurut Rasul Yakobus

Dalam 1 Petrus 2:9 dikatakan bahwa kita telah menjadi anak-anak terang yang sering disebut dengan positional Santification. Maksudnya adalah kita menjadi orang kepunyaanNya dengan segala tugas, panggilan dan tanggung jawabnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, kita dituntut untuk menjalani hidup kudus, bertumbuh menjadi serupa dengan Dia dalam karakter, sifat, kelakuan hidup kita (Progressive Santification). Pada akhirnya dalam sekejap mata kita di ubahkan menjadi Kristus (Final Santification)

Dalam proses penyucian inilah, kita sering menghadapi banyak godaan dan cobaan, yakni dorongan - dorongan di dalam batin kita untuk memenuhi keinginan-keinginannya. Keinginan itu seringkali terasa enak dan indah. Dan apabila kita tidak dapat mengendalikan keinginan yang dapat merusak dan selalu dituruti, maka akibatnya sangat merusak dan sangat mematikan. Misalnya, dorongan untuk hidup mewah dan jadilah maling, atau untuk kelas yang lebih keren lagi menjadi Koruptor. Dorongan untuk dihormati dan dianggap hebat, jadilah sombong.

Ketika godaan datang Rasul Yakabus memberikan tips kepada kita untuk mengatasinya :

  1. INGATLAH KEBAIKAN TUHAN PADA KITA (Yak 1 : 16-17)
Yak 1 : 16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
Yak 1 : 17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang, padaNya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

Bayangkan kita tidak pesan tapi Tuhan memberi kesempatan bagi kita untuk hidup seperti menikmati alam ciptaanNya secara gratis. Tidak perlu bayar oksigen, Tidak perlu bayar uang kontrak untuk tinggal di dunia ini. Tidak perlu bayar sinar terang matahari. Begitu besarnya dan sangat baiknya Allah itu. Masih tegakah kita untuk melukai hatiNya??

2. INGATLAH STATUSMU SEBAGAI ANAK SULUNG DI ANTARA SEMUA CIPTAAN

(Yak 1 : 18 Atas kehendakNya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tempat yang tertentu menjadi anak sulung di antara ciptaanNya).

Tuhan telah menjadikan kita menjadi anak sulung di antara semua ciptaanNya. Sebagai anak sulung kita adalah pengelola harta Bapa kita (kita adalah pemimpin atas segala ciptaanNya). Namun ingat "status sebagai anak sulung" bisa saja tergoda bila saudara tidak bisa mengendalikan diri. Artinya, kalau saudara bertindak bodoh seperti Esau, kamu akan menyesal karena telah menjual berkat - berkat hak kesulungan dari Tuhan. Jadi hati - hatilah dengan keinginan dagingmu. Jangan sampai hak kesulunganmu itu tergodai hanya karena kamu tidak mengendalikan diri. Cara untuk melawan cobaan adalah : Jangan pernah menyerah.

3. INGATLAH BAHWA GODAAN ITU BUKAN DARI ALLAH

Yakobus menulis, ketika seseorang dicobai, janganlah berkata bahwa " Pencobaan ini darang dari Allah". Alasannya adalah karena sifat-Nya. Allah tidak pernah sedikitpun menjerumuskan kita ke dalam dosa. Datangnya godaan itu adalah dari keinginan - keinginan kita sendiri. Dosa terjadi ketika kita memenuhi keinginan itu dengan motif, cara dan tujuan yang berlawanan dengan firmanNya.

4. INGATLAH KONSEKUENSINYA BILA ANDA BERBUAT DOSA

Kata Yakobus, " apabila keinginan itu dibuahi, maka menghasilkan dosa dan apabila dosa itu sudah matang, maka ia melahirkan maut". Jadi, 'dosa' itu bukan langsung jadi n pasti ada prosesnya. Dari keinginan memenuhi keinginan daging sampai kepada tindakan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan sampai akhirnya kita menuju kematian. Jadi kalau anda bertanya : " Kenapa Tuhan tidak menghentikan manusia untuk tidak berbuat dosa?" atau "KenapaTuhan tidak membunuh saja si setan itu agar manusia tidak jatuh ke dalam dosa?". Maka jawabannya adalah karena manusia itu sendirilah yang bertindak untuk menghentikan keinginannya atau kehendaknya.
Keinginan untuk berbuat dosa itu datang dari dorongan hati kita sendiri. Iblis hanya bertindak sebagai penonton atau pemberi aplaus. Bila kita jatuh ke dalam dosa (dikalahkan keinginan sendiri) , si iblis akan tepuk tangan. Tapi bila kita menang (tidak menuruti keinginan daging) maka iblis akan sedih. Pilihan dan keputusan ada di tangan kita, apa kita menuruti keinginan daging atau mengendalikan daging.

5. INGATLAH MAHKOTA KEHIDUPAN BAGI SANG PEMENANG

Allah menjanjikan mahkota kehidupan, bagi orang yang mengasihi Dia, yakni bagi orang yang memilih untuk menolak godaan dan melakukan firmanNya. Mahkota kehidupan bukan hanya kehidupan kekal, tetapi juga kuasa dan otoritas untuk memerintah bersama Kristus dalam kekekalan kelak ( 2 Tim 2 : 12 , Jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia, jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita).

Kuasa dan otoritas seperti ini hanya dipercayakan kepada hambaNya yang baik dan setia. Mahkota ini adalah harta terindah dan terbaik yang akan kita persembahkan bagi kemuliaan Anak Domba Allah ( Wahyu 4 : 10, maka tersungkurlah ke-24 tua - tua itu dihadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama - lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu)
0 Responses