undefined
undefined
de la vina
Katanya, wanita itu sangat susah dibuat bahagia. Jika dikatakan cantik dikira menggoda, jika dibilang jelek disangka menghina. Bila dibilang lemah dia protes, bila dibilang perkasa dia tersinggung sambil berkata :"Emang saya laki-laki?.

 Begitu juga pria.. Jika kamu memperlakukannya dengan baik, dia pikir kamu jatuh cinta padanya, jika tidak, kamu akan dibilang sombong. Hati-hati untuk tampil di hadapan mereka. Jika kamu berpakaian bagus, dia pikir kamu sedang mencoba untuk menggodanya. Begitu juga sebaliknya, jika tidak dia bilang kamu kampungan. Betul kan???

Jika kamu berdebat dengan para laki-laki, dia akan bilang kamu itu keras kepala. Tapi jika kamu tetap diam, dia bilang kamu tidak punya otak. Jika kamu lebih pintar daripada dia, dia akan kehilangan muka. Jika dia yang lebih pintar, dia akan bilang bahwa dia paling hebat. jadi sama-sama susahkan??

Oleh karena itu maka diciptakan cermin, untuk menjaga jangan ada yang salah tingkah, salah kira, salah persepsi.

Rasul Yakobus mengajak kita untuk bercermin. Tapi cerminnya, bukan cermin di tembok, di spion mobil atau dimanapun. Cerminnya adalah Firman Tuhan.

Jika kita membaca Firman Tuhan, maka kita akan melihat (merenungkan) perbuatan kita. Misalnya : Jika kita membaca Ulangan 5:20 (Jangan memberi kesaksian palsu tentang orang lain) mungkin suara hati kita akan mengatakan : ia ya... kemarin saya sudah menggosipi teman saya. Ooh.. ini harus saya hentikan. Karena sifat seperti ini membuat perilaku saya jelek.  Atau bila kita membaca kitab Ibrani 4:7 (Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"), mungkin suara hati kita akan mengatakan: Wah...ternyata selama ini saya tidak mau mendengar teguran Tuhan".

Mungkin kita setuju, jika kesuksesan kita di bidang apa pun termasuk ditentukan oleh sikap dan perilaku kita. Jika perilaku kita menyenangkan maka kita akan di datangi orang-orang. Tapi jika kita perilaku kita memuakkan seperti penggosip, pendengki, pencemburu, egois atau yang lainnya maka kita akan di jauhi orang.

Kenapa Yesus selalu didatangi oleh ribuan orang? Itu karena di dalam diri Yesus ada perilaku yang sangat menyenangkan. Dia senang untuk membantu orang lain. Dia tidak egois atau mencari kesenangan atau kepentingan sendiri.

Tapi bagaimana kita tau bahwa di dalam diri kita tersimpan sesuatu yang sangat disenangi orang lain? Jawabannya: Rajin-rajinlah bercermin kepada Firman Tuhan..  


NB:  Yak 1:23-24  
(23) Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.

(24) Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.


0 Responses